Area-area yang Jarang Disadari Jadi Sarang Nyamuk Aedes aegypti

Area-area yang Jarang Disadari Jadi Sarang Nyamuk Aedes aegypti

Kalau dengar kata nyamuk Aedes aegypti, Moms dan Dads pasti langsung ingat sama penyakit demam berdarah dengue alias DBD. Nyamuk kecil ini emang nggak bisa diremehkan. Sekali gigit, bisa bikin badan meriang, trombosit turun, bahkan berujung fatal kalau telat ditangani. Nah, masalahnya, si nyamuk ini pinter banget cari tempat buat numpang hidup. Kadang, sarangnya bukan di tempat yang kelihatan jelas. Justru seringnya, dia nongkrong di area yang jarang kita pikirin.

Makanya, yuk kita kupas tuntas area-area yang suka jadi "rumah rahasia" nyamuk Aedes aegypti. Jangan sampai Moms dan Dads kecolongan cuma gara-gara nggak sadar kalau di sekitar rumah ada spot yang nyaman banget buat mereka berkembang biak.

Sudut Rumah yang Terlupakan

Pernah nggak sih, Moms dan Dads, sadar kalau sudut rumah entah itu di belakang lemari, dekat rak sepatu, atau kolong meja luar ruangan sering banget kelewatan waktu kita bersih-bersih? Nah, justru area itu bisa jadi sarang nyamuk. Kenapa? Karena biasanya di situ ada wadah kecil atau genangan air yang nggak sengaja kebentuk. Misalnya, tutup botol minuman yang dibuang sembarangan, atau wadah plastik kecil yang terisi air hujan.

Walaupun kita rajin banget ngepel lantai dan menyapu halaman tiap hari. Setelah dicek sama petugas jumantik, ternyata kadang kita tidak tau kalau di pojokan halaman ada ember bekas cat yang udah lama banget nggak dipakai. Di dalamnya ada air hujan yang ngendap, dan boom, penuh jentik nyamuk! Dari situ kita baru sadar, kalau yang sering dilupakan justru bisa jadi sumber masalah.

Jadi, jangan anggap remeh sudut rumah yang jarang dilihat. Nyamuk Aedes aegypti tuh suka banget dengan tempat gelap, tenang, dan ada airnya. Rajin-rajin deh Moms dan Dads ngecek pojok-pojok tersembunyi.

Barang Sepele yang Suka Dianggap Nggak Penting

Siapa di sini yang suka naro barang bekas di halaman belakang atau teras rumah? Entah itu kaleng, pot bunga pecah, ban bekas, atau bahkan mainan anak yang sudah rusak? Hati-hati ya, Moms dan Dads. Barang-barang "sepele" ini sering banget jadi kolam mini buat nyamuk bertelur.

Contoh ban mobil bekas ditaruh di samping rumah. Awalnya sih cuma sekadar numpuk, nunggu ada tukang rongsokan lewat. Eh, pas hujan turun, ban itu otomatis nyimpen air. Dari luar nggak kelihatan, tapi di dalamnya udah seperti aquarium mini buat jentik nyamuk. Akhirnya, satu keluarga di rumah itu kena DBD secara bergiliran.

Kebayang kan, Moms dan Dads, kalau satu barang kecil aja bisa bikin ancaman segede itu? Makanya, kalau punya barang nggak kepakai, lebih baik langsung dibuang atau ditaruh di tempat yang aman. Jangan biarin air ngendap, karena itu undangan terbuka buat nyamuk datang.

Bahkan hal sederhana seperti tatakan pot bunga juga sering kelewat. Air siraman yang berlebihan bisa numpuk di tatakan, terus jadi tempat nyamuk berkembang biak. Jadi, mulai sekarang coba deh rutin cek bagian bawah pot tanaman. Kalau ada air berlebih, langsung buang.

Area Luar Rumah yang Nggak Disangka-Sangka

Selain di dalam rumah, ternyata banyak juga spot di luar rumah yang sering jadi sarang nyamuk tanpa kita sadari. Misalnya:

  • Talang air → Kalau mampet sama daun kering, otomatis bikin genangan. Dari luar mungkin kelihatan sepele, tapi di dalamnya sudah penuh "anak-anak nyamuk".
  • Bak mandi luar → Biasanya ada di rumah lama atau rumah yang punya halaman luas. Kalau jarang dikuras, ya jelas jadi sarang.
  • Tempat minum hewan peliharaanMoms dan Dads yang punya kucing atau anjing, pasti sering meletakan wadah air buat mereka. Nah, air yang nggak diganti tiap hari bisa jadi rumah nyaman buat jentik.
  • Kolam hias → Apalagi yang nggak ada ikannya. Kolam tanpa perawatan tuh surga buat nyamuk.
     

Nah, dari contoh itu kita bisa belajar bahwa pencegahan bukan cuma soal bersih-bersih biasa. Tapi juga soal perhatian ekstra pada area kecil yang nggak terpikir sebelumnya.

Saatnya Moms dan Dads Ambil Kendali 

Kalau dipikir-pikir, ternyata banyak banget area yang sering luput dari perhatian kita. Mulai dari sudut rumah, hingga barang sepele yang sudah diabaikan Moms dan Dads, jangan nunggu sampai ada anggota keluarga yang sakit baru panik. Mencegah jauh lebih gampang daripada mengobati. Terapkan langkah 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang-barang bekas, ditambah perlindungan ekstra seperti pakai lotion anti-nyamuk, pasang kelambu, atau nyalain obat nyamuk sesuai kebutuhan.1

Dan yang nggak kalah penting, konsultasikan juga ke dokter tentang vaksinasi DBD. Vaksin ini bisa jadi perlindungan tambahan buat keluarga kita.2 Bayangin betapa tenangnya hati kalau tahu anak-anak dan pasangan punya perlindungan ekstra dari serangan penyakit berbahaya ini. Yuk, Moms dan Dads, jangan tunggu sampai kena DBD. Semuanya bisa jadi sarang nyamuk Aedes aegypti kalau dibiarkan. Mulai sekarang, jadikan rumah bebas jentik dan keluarga lebih terlindungi.

.

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi



 

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025). Mengingat Pentingnya Pencegahan Dengue dengan 3M Plus melalui ASEAN Dengue Day. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/mengingat-pentingnya-pencegahan-dengue-dengan-3m-plus-melalui-asean-dengue-day. Diakses pada 7 Juli 2025.
  2. Wilder-Smith, A. (2024). Dengue vaccine as a new tool to mitigate dengue in countries with a high disease burden. The Lancet Global Health, 12(2), e179–e180. Tersedia di: https://www.thelancet.com/journals/langlo/article/PIIS2214-109X(23)00590-9/fulltext. Diakses pada 7 Juli 2025.
Category
takeda

Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.

© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.

Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.

C-ANPROM/ID/QDE/0956 July 2025