Bapak Ibu Guru, Ini Cara Seru Edukasi Pencegahan Demam Berdarah di Sekolah

Bapak Ibu Guru, Ini Cara Seru Edukasi Pencegahan Demam Berdarah di Sekolah

Halo Moms dan Dads, dan juga Bapak Ibu Guru yang jadi garda depan pendidikan anak-anak kita! Di tengah padatnya kegiatan belajar-mengajar, ternyata ada satu hal penting yang kadang suka ke-skip dari agenda sekolah nih! Yaitu edukasi soal pencegahan demam berdarah alias DBD. Padahal ya, Moms dan Dads, sekolah itu tempat ngumpulnya banyak anak, dan kalau sampai ada satu aja yang kena DBD, risiko penyebarannya bisa makin luas. Nah, disinilah peran guru jadi luar biasa penting, bukan cuma ngajarin matematika atau bahasa Indonesia, tapi juga ngajarin gimana caranya hidup bersih dan bebas dari ancaman nyamuk nakal.

 

Edukasi Cegah DBD di Sekolah

Sekolah tuh bukan cuma tempat belajar teori, tapi juga tempat di mana anak-anak bisa belajar gaya hidup sehat. Bayangin deh, kalau dari kecil mereka udah terbiasa tahu pentingnya bersihkan tempat air, buang sampah di tempatnya, atau nutup ember yang kebuka, itu bakal nempel terus sampai mereka gede. Dan tentunya, semua itu bisa dimulai dari kegiatan yang seru, gak melulu ceramah. Misalnya lomba bersih-bersih kelas, bikin poster tentang bahaya DBD, atau bahkan drama kecil yang menceritakan perjuangan melawan nyamuk Aedes aegypti. Seru kan? Edukasi bisa fun banget kalau dibikin kreatif. Tapi yang lebih penting, anak-anak jadi paham dan peduli. Dari sinilah penerapan 3M Plus bisa mulai jadi kebiasaan positif sejak dini, dan vaksinasi bisa mulai diperkenalkan lewat diskusi bareng orang tua dan dokter sekolah.

 

Anak-anak itu peniru ulung. Apa yang mereka lihat dan dengar di sekolah, pasti mereka bawa pulang ke rumah. Makanya, kalau edukasi pencegahan DBD jalan di sekolah, efeknya bisa menjalar ke seluruh keluarga. Bapak Ibu Guru bisa mulai dari hal kecil, seperti ajak anak-anak observasi lingkungan sekitar sekolah, nyari genangan air, dan diskusiin bareng gimana cara mencegahnya. Aktivitas kayak gitu gak cuma bikin mereka lebih aktif lho, tapi juga bikin mereka sadar bahwa mereka punya peran penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan bareng-bareng. Dan pastinya, saat mereka paham konsep 3M Plus, mereka juga bisa jadi pengingat buat keluarga sendiri di rumah. Jangan lupa, edukasi soal pentingnya vaksinasi DBD juga bisa jadi obrolan santai tapi berfaedah di jam istirahat atau pelajaran IPA.1

 

Guru-guru juga bisa banget loh, kolaborasi sama rumah sakit atau dokter lokal buat adain penyuluhan atau sesi tanya-jawab bareng anak-anak dan orang tua murid. Kadang info yang disampaikan langsung dari tenaga medis bisa lebih ngena dan bikin semua pihak lebih terbuka buat ambil langkah pencegahan. Gak perlu nunggu ada yang sakit dulu baru heboh. Justru dengan adanya pendekatan ini, kita bisa bikin sekolah jadi zona aman dari ancaman DBD. Dan pastinya, Moms dan Dads juga bisa makin tenang saat anak-anak lagi belajar, karena tahu lingkungan sekolah mereka udah ngelakuin langkah antisipasi yang oke banget. Di sinilah penerapan 3M Plus makin terasa penting, apalagi kalau disandingkan dengan vaksinasi DBD yang jadi pelindung tambahan untuk anak-anak kita.2

 

Jadi intinya, edukasi pencegahan DBD itu gak bisa cuma di rumah aja, tapi juga harus jadi bagian dari kehidupan di sekolah. Anak-anak yang sadar soal kesehatan akan tumbuh jadi generasi yang peduli sama diri sendiri dan lingkungan. Dan semua itu bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan secara rutin dan konsisten. Bapak Ibu Guru punya peran besar banget dalam membentuk kebiasaan baik ini. Yuk, mulai sekarang, kita bareng-bareng kampanyekan 3M Plus ke lingkungan sekolah, dan jangan lupa ajak orang tua siswa buat konsultasi ke dokter tentang vaksinasi DBD sebagai perlindungan tambahan buat anak-anak tercinta.

 

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi

C-ANPROM/ID/QDE/0875 | June 2025

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus. Diakses pada 20 Agustus 2024.
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023, 5 Februari). Atasi dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/. Diakses pada 20 Agustus 2024.
Category
takeda

Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.

© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.

Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.

C-ANPROM/ID/QDE/0146 | Aug 2023