Moms dan Dads, belakangan ini cuaca terasa semakin sulit ditebak, ya? Kadang panas terik menyengat, tiba-tiba sore harinya hujan deras mengguyur. Nah, kondisi yang tidak menentu seperti ini ternyata punya efek besar terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Para ahli menjelaskan bahwa demam berdarah sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca. Nyamuk pembawa virus dengue, yaitu Aedes aegypti, menyukai suhu yang hangat, udara lembab, dan tentu saja genangan air. Saat suhu meningkat, siklus hidup nyamuk jadi lebih singkat. Artinya, dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa yang bisa menggigit manusia, prosesnya terjadi jauh lebih cepat dibanding biasanya.1
Itulah kenapa, Moms dan Dads, di tengah perubahan iklim yang bikin udara makin panas, populasi nyamuk pembawa virus dengue juga bisa meningkat pesat.
Kondisi ini jelas jadi alarm bagi kita semua. Karena begitu satu daerah mulai panas dan lembap, nyamuk akan punya kesempatan lebih besar untuk berkembang biak. Kalau dulu nyamuk banyak muncul di musim hujan saja, sekarang mereka bisa bertahan hampir sepanjang tahun.
Nah Moms dan Dads, mari kita lihat dari sisi lain. Saat hujan turun terus-menerus, air sering kali tergenang di mana-mana seperti di ember, pot bunga, kaleng bekas, bahkan di lipatan terpal atau talang air yang tersumbat. Tanpa disadari, semua itu adalah tempat favorit nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur.
Begitu genangan itu dibiarkan beberapa hari saja, telur-telur nyamuk bisa menetas dan berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam waktu singkat. Dan yang paling mengerikan, satu nyamuk betina bisa bertelur banyak dalam hidupnya. Jadi bayangkan kalau di sekitar rumah ada banyak wadah air yang tidak dibersihkan maka populasi nyamuk bisa meledak hanya dalam hitungan minggu.
Tapi Moms dan Dads, bukan hanya musim hujan yang berbahaya. Pada musim kemarau, ketika air sulit didapat, banyak orang akhirnya menampung air dalam wadah terbuka. Tanpa disadari, tempat penyimpanan air itu malah menjadi sarang baru bagi nyamuk. Inilah yang membuat penyakit DBD tidak mengenal musim lagi. Baik hujan maupun kemarau, risikonya tetap ada jika kita tidak waspada.
Perubahan iklim membuat hujan datang lebih sering tapi juga lebih singkat, sedangkan suhu udara terus meningkat. Kombinasi keduanya menciptakan kondisi sempurna bagi nyamuk untuk hidup lebih lama, berkembang lebih cepat, dan menyebarkan virus dengue lebih luas. Jadi kalau dulu daerah dataran tinggi cenderung aman, kini nyamuk juga mulai ditemukan di wilayah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka.
Moms dan Dads, perubahan iklim memang bukan hal yang bisa kita kendalikan sendiri. Tapi, cara kita melindungi keluarga bisa disesuaikan dengan situasi ini. Karena nyamuk semakin mudah berkembang biak, maka langkah pencegahan juga harus lebih ketat dari sebelumnya.
Yang paling utama tentu adalah gerakan 3M Plus, yaitu:2
Sedangkan tanda “Plus” di sini berarti berbagai langkah tambahan untuk meminimalkan gigitan nyamuk, seperti:
Dan yang tak kalah penting, Moms dan Dads juga perlu tahu bahwa sekarang sudah ada vaksin dengue yang bisa memberikan perlindungan tambahan bagi keluarga. Vaksin ini membantu tubuh membangun antibodi terhadap virus dengue3 sehingga risiko terkena DBD berat bisa berkurang secara signifikan.
Namun, vaksin bukan pengganti 3M Plus, ya. Justru keduanya saling melengkapi. Dengan lingkungan yang bersih dan tubuh yang terlindungi lewat vaksin, risiko penularan DBD bisa ditekan secara maksimal.
Moms dan Dads, perubahan iklim memang sudah nyata terasa. Cuaca yang tidak menentu kini bukan hanya berdampak pada pertanian atau lingkungan, tapi juga langsung memengaruhi kesehatan kita terutama dalam hal penyebaran penyakit seperti demam berdarah.
Nyamuk kini bisa berkembang biak di tempat-tempat yang sebelumnya tidak mereka huni. Mereka semakin cepat bertelur, virus di dalam tubuhnya semakin cepat matang, dan risiko penularan semakin tinggi. Karena itu, langkah kecil seperti menjaga kebersihan rumah dan menghindari genangan air punya dampak besar untuk melindungi keluarga dari ancaman ini.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi
C-ANPROM/ID/QDE/1023 | Okt 2025
Referensi:
Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.
© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.
Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.
C-ANPROM/ID/QDE/0956 July 2025