Moms dan Dads pasti tahu rasanya ketika sudah excited buat traveling, semua itinerary sudah rapi, outfit sudah dicocokkan, tapi satu hal yang sering terlupa justru bisa bikin perjalanan jadi kurang nyaman. Yup, si kecil berbunyi halus yang hobinya menggigit, yaitu nyamuk. Apalagi nyamuk Aedes aegypti yang terkenal banget sebagai pembawa virus dengue.

Kadang kita mikir, masa sih harus sampai bawa perlengkapan antinyamuk segala. Tapi percaya deh, begitu nyamuk mulai datang dan perjalanan baru dimulai, Moms dan Dads bakal bersyukur sudah menyiapkan perlindungan dari rumah. Dan kabar baiknya, perlengkapan antinyamuk sekarang bentuknya sudah ringkas banget, tinggal dimasukin ke tas kecil dan dibawa ke mana pun tanpa ribet.

Supaya perjalanan tetap nyaman tanpa gangguan gigit menggigit, yuk kita bahas barang barang yang benar benar logis dan berguna untuk dibawa saat traveling.

Lotion Anti Nyamuk yang Aman dan Efektif untuk Perlindungan Kulit

Barang pertama yang wajib masuk tas adalah lotion anti nyamuk. Ini jadi senjata utama yang bisa membantu menjaga kulit dari gigitan nyamuk, terutama saat Moms dan Dads sedang ke area outdoor seperti pantai, taman wisata, atau tempat tempat dengan pepohonan. Lotion anti nyamuk dibuat supaya aromanya tidak disukai nyamuk, sehingga nyamuk enggan mendekat.

Ada banyak jenis lotion yang tersedia, mulai dari yang berbahan kimia aman, berbahan alami, sampai yang diformulasikan khusus buat anak anak. Saat memilihnya, Moms dan Dads bisa cek apakah lotion tersebut nyaman di kulit, tidak lengket, dan punya aroma yang cocok. Lotion ukuran kecil juga sangat mudah dibawa karena bentuknya travel friendly.

Selain itu, lotion anti nyamuk sangat membantu di waktu waktu tertentu seperti pagi hari dan sore hari. Dua waktu ini adalah masa aktif nyamuk Aedes aegypti yang suka muncul tanpa permisi. Dengan lotion, Moms dan Dads bisa bebas jalan jalan tanpa khawatir gigitan tiba tiba.

Hand Sanitizer dan Kebersihan Tubuh yang Bikin Nyamuk Tidak Betah

Siapa bilang hand sanitizer cuma untuk kebersihan tangan. Ternyata menjaga kebersihan tubuh bisa membantu mengurangi kemungkinan nyamuk tertarik mendekat. Nyamuk sering kali tertarik pada aroma tertentu dari tubuh yang berkeringat atau tidak bersih. Nah, hand sanitizer bisa bantu menjaga tangan tetap bersih ketika Moms dan Dads sedang berpindah lokasi atau habis makan di luar.

Hand sanitizer yang mengandung sedikit aroma segar kadang juga berpengaruh pada penurunan ketertarikan nyamuk. Meski bukan produk anti nyamuk langsung, kebersihan diri secara keseluruhan memberi efek tambahan yang cukup membantu. Selain itu, kondisi tangan yang bersih bisa mengurangi perpindahan kuman atau bakteri lain.

Hand sanitizer juga sangat praktis dibawa karena ukurannya kecil dan bisa digantung di tas atau diselipkan di kantong. Jadi Moms dan Dads bisa tetap higienis di mana pun berada, dan sekaligus mengurangi aroma aroma tertentu yang bisa menarik perhatian nyamuk.

Parfum atau Minyak Aroma Terapi yang Tidak Disukai Nyamuk

Untuk Moms dan Dads yang suka wangi, membawa parfum atau minyak aroma terapi bukan hanya soal membuat tubuh lebih segar, tetapi juga bisa membantu menghalau nyamuk. Ada beberapa aroma alami yang dikenal tidak disukai nyamuk seperti citronella, lavender, lemongrass, peppermint, dan eucalyptus.¹ Aroma aroma ini sering digunakan dalam bentuk minyak esensial atau parfum aroma terapi.

Moms dan Dads bisa meneteskan sedikit di pergelangan tangan atau di area area tertentu seperti leher dan bagian dalam siku. Efeknya memang lebih lembut dibandingkan lotion antinyamuk, tapi aromanya menyenangkan dan bisa membantu memberikan perlindungan tambahan, terutama jika Moms dan Dads sedang berada di tempat dengan angin sepoi sepoi atau ruangan terbuka.

Selain itu, minyak esensial aromaterapi juga bisa digunakan di penginapan. Cukup teteskan sedikit di dekat tempat tidur atau gunakan diffuser kecil yang mudah dibawa. Dengan begitu suasana kamar lebih wangi dan nyamuk pun enggan mendekat. Kombinasi wangi dan perlindungan dari nyamuk tentu bikin traveling semakin nyaman.

Pada akhirnya, traveling bukan hanya soal menikmati pemandangan dan merasakan suasana baru, tetapi juga memastikan diri tetap sehat selama perjalanan. Dengan membawa perlengkapan sederhana seperti lotion anti nyamuk, hand sanitizer, dan parfum aroma terapi, Moms dan Dads sudah menyiapkan perlindungan dasar yang sangat membantu menghindari gigitan nyamuk.

Namun perlindungan saat traveling saja tidak cukup. Saat kembali ke rumah, penting untuk tetap menjaga lingkungan agar bebas dari nyamuk melalui kebiasaan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, dan mendaur ulang barang bekas, memastikan tidak ada genangan yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.²

Selain upaya harian tersebut, Moms dan Dads juga bisa memberikan perlindungan tambahan bagi keluarga dengan berkonsultasi kepada dokter mengenai vaksinasi DBD. Vaksinasi dapat membantu tubuh memiliki daya tahan yang lebih kuat terhadap virus dengue sehingga risiko kondisi berat bisa berkurang.³ Dengan perlindungan ekstra ini, Moms dan Dads bisa tetap menikmati traveling kapan pun tanpa khawatir gangguan nyamuk yang membawa penyakit.

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis.

C-ANPROM/ID/QDE/1070 | Nov 2025

Referensi:

1. Thrive Pest Control. (2024). What Scents Repel Mosquitoes? Tersedia di: https://thrivepestcontrol.com/articles/mosquito/what-scents-repel-mosquitoes. Diakses pada 26 November 2025.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025). Mengingat Pentingnya Pencegahan Dengue dengan 3M Plus melalui ASEAN Dengue Day. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/mengingat-pentingnya-pencegahan-dengue-dengan-3m-plus-melalui-asean-dengue-day. Diakses pada 7 Juli 2025.
3. Wilder-Smith, A. (2024). Dengue vaccine as a new tool to mitigate dengue in countries with a high disease burden. The Lancet Global Health, 12(2), e179–e180. Tersedia di: https://www.thelancet.com/journals/langlo/article/PIIS2214-109X(23)00590-9/fulltext. Diakses pada 7 Juli 2025.