Moms dan Dads, siapa pun pasti cemas saat seorang ibu yang sedang menyusui dinyatakan positif demam berdarah dengue (DBD). Di tengah rasa lemah karena demam tinggi dan nyeri sendi yang menyiksa, pikiran langsung tertuju pada si kecil. “Apakah bayi saya akan tertular lewat ASI?” Pertanyaan ini pasti muncul dan bikin hati tak tenang.
Namun tenang dulu, Moms. Berdasarkan penelitian ilmiah, “tidak ada bukti bahwa virus dengue menular melalui air susu ibu (ASI)”.1 Artinya, meskipun sang ibu terinfeksi DBD, bayi tetap bisa disusui dengan aman. Virus dengue memang menyerang tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, bukan lewat cairan tubuh seperti ASI.
Justru, ASI adalah pelindung alami terbaik bagi bayi. Kandungan antibodi di dalamnya dapat membantu memperkuat sistem imun si kecil, sehingga tubuhnya lebih siap melawan berbagai infeksi. Jadi, selama kondisi ibu memungkinkan, menyusui sebaiknya tetap dilanjutkan.
Namun, tentu saja Moms harus tetap memperhatikan kondisi fisik. Jika demam terlalu tinggi atau tubuh sangat lemah, istirahat dan asupan cairan harus menjadi prioritas. Dalam kondisi seperti ini, peran Dads dan keluarga sangat penting untuk membantu menjaga si kecil, sambil memastikan ibu mendapat perawatan medis yang sesuai.
Menyusui di tengah kondisi tubuh yang sedang sakit memang penuh tantangan. Tapi jangan khawatir, Moms, dengan beberapa langkah sederhana, proses menyusui bisa tetap aman dan lancar.
Pertama, pastikan Moms selalu menjaga kebersihan tangan sebelum menyentuh bayi atau memerah ASI. Virus dengue tidak menular lewat ASI, tetapi bisa saja ada risiko penularan penyakit lain jika kebersihan diabaikan. Gunakan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh peralatan menyusui atau tubuh bayi.
Kedua, perhatikan kebutuhan cairan. Pengobatan DBD sangat bergantung pada keseimbangan cairan tubuh, jadi Moms harus banyak minum. Cairan bisa berupa air putih, jus buah, atau sup bening. Kekurangan cairan dapat memperburuk kondisi DBD, sementara kelebihan cairan juga bisa berisiko. Karena itu, sebaiknya selalu mengikuti anjuran dokter.
Ketiga, tetap lakukan kontrol rutin ke fasilitas kesehatan. Dokter akan memantau suhu tubuh, kadar trombosit, serta hematokrit untuk memastikan pengobatan berjalan baik. Jika ibu dirawat di rumah sakit, biasanya ASI bisa diperah dan diberikan oleh keluarga menggunakan botol steril agar bayi tetap mendapatkan manfaatnya.
Dan jangan lupa, Moms, istirahatlah sebanyak mungkin. Tubuh yang pulih lebih cepat akan membuat produksi ASI kembali stabil. Sementara itu, Dads bisa ikut membantu menenangkan bayi, menggantikan popok, atau menyiapkan makanan sehat untuk ibu. Kerja sama antara orang tua benar-benar penting di masa seperti ini.
Daripada cemas setelah terinfeksi, tentu jauh lebih baik jika Moms dan Dads melakukan pencegahan sejak awal. Nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue biasanya aktif menggigit di pagi dan sore hari. Mereka senang berkembang biak di air jernih yang tergenang seperti wadah bunga, ember, atau bak mandi.
Itulah mengapa penerapan 3M Plus menjadi langkah penting yang wajib dilakukan setiap hari:
“Plus”-nya adalah tindakan tambahan seperti memasang kelambu, memakai lotion anti-nyamuk yang aman untuk ibu menyusui, serta menjaga kebersihan lingkungan rumah.2 Moms juga bisa memastikan jendela dan ventilasi memiliki kawat kasa untuk mencegah nyamuk masuk.
Selain itu, pencegahan kini juga bisa dilakukan dengan cara yang terintegrasi dengan vaksinasi DBD. Vaksin ini membantu tubuh membentuk kekebalan terhadap virus dengue3 sehingga risiko infeksi berat bisa berkurang. Untuk mendapatkan vaksin DBD, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter agar mendapatkan rekomendasi sesuai usia dan kondisi kesehatan.
Moms dan Dads, kabar baiknya adalah ibu yang sedang menyusui dan terkena demam berdarah tidak akan menularkan virus dengue melalui ASI. Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan. Tetap fokus pada pemulihan dengan memperhatikan asupan cairan, istirahat yang cukup, dan pengawasan medis dari dokter.
Namun, jangan lupa bahwa pencegahan tetap menjadi kunci utama. Mari bersama-sama menerapkan 3M Plus di rumah, mulai dari menguras, menutup, hingga mendaur ulang kembali barang bekas yang bisa menampung air. Lengkapi juga perlindungan keluarga dengan konsultasi ke dokter mengenai vaksinasi DBD, karena langkah kecil ini bisa menjadi tameng besar untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga terutama si kecil yang sedang tumbuh.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi
C-ANPROM/ID/QDE/1023 | Okt 2025
Referensi:
Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.
© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.
Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.
C-ANPROM/ID/QDE/0956 July 2025