Moms dan Dads, pernah tidak mendengar cerita seseorang yang sedang sakit demam berdarah lalu tiba tiba gusinya ikut berdarah. Biasanya hal seperti ini langsung bikin semua orang di rumah panik. Ada yang buru buru mengira kondisi itu sudah parah, ada yang bingung apakah ini termasuk gejala yang harus diperhatikan, dan ada juga yang menganggapnya biasa saja karena merasa gusi berdarah itu sering terjadi bahkan saat menggosok gigi terlalu keras. Pertanyaannya adalah apakah benar gusi berdarah bisa jadi pertanda bahwa DBD sedang memasuki fase yang lebih serius. Dan bagaimana sebenarnya kaitan antara infeksi virus dengue dengan kondisi gusi.
Untuk memahami ini, kita perlu melihat bagaimana tubuh bereaksi saat sedang melawan infeksi. DBD bukan penyakit ringan. Walau pada awalnya hanya terlihat seperti demam biasa, ada saat saat tertentu ketika tubuh mulai menunjukkan tanda bahwa sistemnya sedang tertekan. Salah satunya adalah munculnya perdarahan di area yang sensitif termasuk gusi. Namun Moms dan Dads perlu memahami bahwa gusi berdarah bukanlah tanda mutlak bahwa seseorang sudah masuk fase parah. Ada berbagai faktor yang ikut memengaruhi kondisi tersebut dan setiap tubuh merespons infeksi dengan cara yang berbeda.
Fenomena gusi berdarah ini bukan sekadar kejadian acak. Ada proses yang berjalan di balik layar tubuh yang perlu dipahami. Apalagi bagi keluarga yang sedang menjaga anggota rumah yang sedang sakit, pengetahuan ini bisa membantu mengambil keputusan lebih cepat dan tepat.
Mari kita bahas secara lebih mendalam dalam tiga bagian agar Moms dan Dads lebih mudah memahami gambaran lengkapnya.
Mengapa Gusi Bisa Berdarah Saat Tubuh Terinfeksi Virus Dengue
Ketika tubuh terinfeksi virus dengue, yang terjadi bukan hanya demam yang datang mendadak. Ada banyak perubahan kecil dalam sistem tubuh yang berjalan bersamaan tanpa kita sadari. Saat terinfeksi virus dengue, produksi trombosit oleh sumsum tulang belakang akan menurun. Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya menjadi lebih mudah memar dan mengalami pendarahan yang sulit terhenti.1
Gusi adalah salah satu bagian tubuh yang sangat sensitif. Jaringan di dalamnya penuh dengan pembuluh darah kecil yang berfungsi membawa nutrisi dan menjaga kesehatan mulut. Namun Moms dan Dads, gusi berdarah bukan tanda pasti tetapi harus tetap diperhatikan karena ini bisa mengarah pada kondisi tubuh yang sedang berada dalam tekanan yang cukup berat.
Kapan Gusi Berdarah Harus Dianggap Sebagai Tanda Bahaya
Meski gusi berdarah dapat terjadi dalam berbagai kondisi, tidak semua situasi harus langsung dianggap panik. Tetapi ada beberapa tanda yang perlu Moms dan Dads perhatikan ketika gusi berdarah muncul bersamaan dengan demam dengue. Gusi berdarah yang terjadi pada fase ini tidak boleh dibiarkan. Perubahan ini bisa mengarah pada perdarahan yang lebih luas di dalam tubuh. Karena itu pemeriksaan ke fasilitas kesehatan oleh dokter sangat diperlukan. Tenaga medis akan memeriksa kadar trombosit, memantau tekanan darah, dan memastikan apakah pasien membutuhkan cairan tambahan untuk menstabilkan kondisi tubuh.
Intinya, Moms dan Dads tidak perlu menyimpulkan sendiri apakah gusi berdarah merupakan tanda parah atau tidak. Yang terpenting adalah memahami konteksnya. Jika muncul bersamaan dengan gejala DBD atau terjadi ketika trombosit sedang turun, itu perlu pengawasan lebih ketat dan saran terbaik adalah melakukan pemeriksaan ke dokter.
Cegah DBD dari Sekarang!
Moms dan Dads, memahami kondisi seperti gusi berdarah bisa membantu keluarga lebih waspada ketika menghadapi DBD. Tetapi pengetahuan ini akan jauh lebih bermanfaat jika dipadukan dengan kebiasaan menjaga lingkungan agar nyamuk tidak bisa berkembang biak. Kebiasaan menguras bak mandi secara teratur, menutup wadah air dengan rapat, serta mendaur ulang sebagai langkah tambahan seperti penggunaan kelambu atau pengusir nyamuk merupakan fondasi penting untuk mencegah DBD.
Namun di tengah perubahan iklim dan meningkatnya mobilitas masyarakat, perlindungan ekstra semakin diperlukan. Salah satunya melalui konsultasi ke dokter tentang vaksinasi DBD. Vaksin bisa membantu tubuh Moms dan Dads serta anak anak memiliki pertahanan yang lebih kuat terhadap virus dengue.2 Dengan konsultasi ke dokter, keluarga bisa mengetahui siapa saja yang cocok menerima vaksin dan kapan waktu terbaiknya.
Dengan kombinasi kebiasaan 3M Plus dan perlindungan dari vaksinasi, Moms dan Dads dapat memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh anggota keluarga agar tetap sehat dan terhindar dari bahaya DBD.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis.
C-ANPROM/ID/QDE/1070 | Nov 2025
Referensi:
Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.
© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.
Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.
C-ANPROM/ID/QDE/0956 July 2025