DBD Bisa Berulang! Mengapa Ini Bisa Terjadi?

DBD Bisa Berulang! Mengapa Ini Bisa Terjadi?

Moms dan Dads pasti sering mikir, “Kalau anak udah pernah kena DBD, masa sih bisa kena lagi?” Nah, kenyataannya, jawabannya adalah iya, bisa banget! Banyak orang tua kaget waktu dengar ada pasien yang bisa terkena demam berdarah lebih dari sekali. Padahal, DBD bukan penyakit yang otomatis bikin tubuh jadi kebal seumur hidup setelah sekali kena. Justru, ada alasan kuat kenapa penyakit ini bisa datang lagi dan bahkan lebih parah di serangan berikutnya. Yuk, kita bahas bareng-bareng supaya Moms dan Dads makin paham.

Empat Serotipe Virus Dengue 

Moms dan Dads, virus dengue itu ternyata bukan cuma satu jenis doang. Ada empat serotipe berbeda yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.1 Bayangin deh, seperti ada empat “kembar” yang sama-sama nakal tapi punya cara jahil yang beda-beda. Kalau si kecil pernah kena salah satu serotipe, tubuhnya memang bakal bikin antibodi buat lawan serotipe itu. Tapi, masalahnya, antibodi itu nggak otomatis bisa ngelindungin tubuh dari serotipe lainnya.

Jadi misalnya anak dulu pernah kena DENV-1, terus beberapa tahun kemudian digigit nyamuk yang bawa DENV-3, tubuhnya bisa bingung. Antibodi lama justru kadang bikin virus baru lebih gampang berkembang. Fenomena ini disebut antibody-dependent enhancement (ADE). Inilah alasan kenapa infeksi dengue kedua bisa lebih berat dibanding infeksi pertama.

Ngeri, ya Moms dan Dads? Itu sebabnya kita nggak boleh tenang-tenang aja meski keluarga pernah kena DBD. Risiko untuk kena lagi tetap ada, dan kalau sampai kena serotipe lain, bisa jauh lebih berbahaya.

Risiko dan Kondisi yang Membuat DBD Muncul Lagi

Selain faktor serotipe tadi, ada juga kondisi lain yang bisa bikin DBD berulang. Moms dan Dads mungkin sering dengar cerita tetangga atau saudara, “Anakku sudah dua kali kena DBD loh!” Nah, ini bukan cerita langka, memang bisa banget terjadi.

  • Lingkungan yang rawan nyamuk. Kalau rumah atau sekitar rumah banyak genangan air yang jadi sarang nyamuk Aedes aegypti, maka risiko keluarga kena DBD berkali-kali makin besar. Nyamuknya ada terus, virusnya juga siap berpindah.
  • Sistem imun tubuh. Anak-anak seringkali lebih rentan karena daya tahan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa. Kalau tubuh lagi drop, virus lebih gampang bikin sakit.
  • Kurang waspada setelah sembuh. Kadang, setelah anak sembuh dari DBD, orang tua jadi merasa aman dan kurang memperhatikan pencegahan. Padahal, justru ini saatnya kita harus makin hati-hati.
     

Moms dan Dads bisa bayangin sendiri betapa beratnya kalau anak sampai harus ngalamin demam tinggi, lemas, dan risiko komplikasi berulang kali. Makanya, penting banget untuk paham bahwa DBD bukan sekadar “sekali lewat, lalu aman”.

Langkah Cerdas Supaya Nggak Terulang Lagi

Nah, sekarang masuk ke bagian yang paling penting: gimana caranya supaya Moms dan Dads bisa meminimalkan risiko anak atau keluarga kena DBD berulang? Ada beberapa strategi yang bisa jadi pegangan sehari-hari:

  • Jaga kebersihan lingkungan. Ini basic banget, tapi sering disepelekan. Ingat, nyamuk Aedes aegypti suka banget sama air jernih yang tergenang. Jadi, rajinlah menguras bak mandi, menutup rapat tempat air, dan membuang barang bekas yang bisa jadi tempat nyamuk bertelur.
  • Pantau kesehatan keluarga. Kalau ada yang tiba-tiba demam tinggi, jangan tunda untuk periksa ke dokter. Jangan pernah anggap remeh demam mendadak, apalagi kalau sampai lebih dari dua hari.
  • Perlindungan tambahan. Moms dan Dads bisa pakai lotion anti-nyamuk untuk anak, pasang kelambu, atau menambahkan kawat kasa di ventilasi rumah. Cara sederhana ini bisa bantu banget mengurangi gigitan nyamuk.
  • Vaksinasi DBD. Ini yang nggak kalah penting untuk diketahui. Saat ini sudah ada vaksin yang bisa bantu tubuh lebih siap menghadapi serangan virus dengue.2 Vaksinasi bukan berarti bikin anak 100% kebal, tapi bisa sangat mengurangi risiko sakit parah. Konsultasikan sama dokter anak atau tenaga medis terpercaya untuk tahu apakah anak sudah memenuhi syarat vaksinasi ini.
     

Moms dan Dads, langkah pencegahan ini memang butuh konsistensi. Kadang terasa ribet, tapi jauh lebih baik dibanding harus bolak-balik rumah sakit karena anak kena DBD berulang.

Saatnya Moms dan Dads Ambil Kendali

Sekarang Moms dan Dads sudah tahu, kalau DBD bisa berulang bukanlah mitos. Semua ini ada hubungannya dengan empat serotipe virus dengue yang berbeda dan respons tubuh yang bisa bikin penyakit semakin parah di infeksi berikutnya. Karena itu, jangan sampai kita lengah setelah anak atau keluarga sembuh dari DBD.

Pencegahan harus jadi gaya hidup sehari-hari. Mulai dari rumah sendiri, jalankan 3M Plus dengan Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas, ditambah perlindungan ekstra seperti kelambu, lotion anti-nyamuk, atau ventilasi yang aman.3

Dan jangan lupa, sekarang ada perlindungan tambahan lewat vaksinasi DBD. Dengan berkonsultasi ke dokter, Moms dan Dads bisa tahu langkah terbaik untuk melindungi anak dan keluarga. Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Jadi, yuk Moms dan Dads, jangan tunggu sampai DBD datang lagi. Ambil kendali sejak sekarang, karena kesehatan keluarga adalah investasi terbesar yang harus selalu kita jaga bersama

.

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi


 

Referensi:

  1. Bäck, A. T., & Lundkvist, Å. (2013). Dengue viruses – an overview. Infectious Ecology & Epidemiology, 3, 10.3402/iee.v3i0.19839. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3759171/ PMC+1. Diakses pada 7 Juli 2025.
  2. Wilder-Smith, A. (2024). Dengue vaccine as a new tool to mitigate dengue in countries with a high disease burden. The Lancet Global Health, 12(2), e179–e180. Tersedia di: https://www.thelancet.com/journals/langlo/article/PIIS2214-109X(23)00590-9/fulltext. Diakses pada 7 Juli 2025.
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025). Mengingat Pentingnya Pencegahan Dengue dengan 3M Plus melalui ASEAN Dengue Day. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/mengingat-pentingnya-pencegahan-dengue-dengan-3m-plus-melalui-asean-dengue-day. Diakses pada 7 Juli 2025.
Category
takeda

Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.

© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.

Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.

C-ANPROM/ID/QDE/0956 July 2025