Moms dan Dads pasti pernah ngerasain momen ketika sedang santai pagi hari atau menjelang sore, tiba-tiba ada rasa gatel kecil di kaki. Refleks langsung dilihat, eh ternyata ada si belang kaki hitam putih yang sudah keburu kabur setelah sukses meninggalkan bentol. Rasanya menyebalkan, apalagi kalau kejadian itu bukan sekali dua kali, tapi terus berulang. Dan yang bikin makin heran, kenapa si nyamuk ini rajin banget muncul di jam-jam tertentu? Kok seperti punya jadwal kerja sendiri.
Nyamuk Aedes aegypti memang bukan nyamuk sembarangan. Dibandingkan nyamuk malam yang biasa bikin ganggu saat tidur, spesies ini punya pola aktivitas berbeda yang membuatnya lebih licik. Mereka tidak menunggu malam tiba, justru muncul ketika orang-orang sedang aktif beraktivitas. Inilah yang bikin banyak keluarga tidak sadar ketika risiko DBD semakin tinggi, karena menganggap nyamuk itu adanya hanya malam hari. Padahal nyamuk penyebar dengue justru berkeliaran ketika Moms dan Dads merasa semuanya aman-aman saja.
Perilaku unik nyamuk ini tidak muncul begitu saja. Ada alasan biologis, lingkungan, dan insting alamiah yang membuat mereka bergerak pada jam tertentu. Semakin Moms dan Dads memahami pola aktivitas mereka, semakin mudah untuk menyesuaikan langkah pencegahan agar keluarga tetap aman.
Saat Matahari Baru Naik, Nyamuk Mulai Bergerak Lebih Agresif
Banyak orang mengira kalau pagi adalah waktu paling aman dari gigitan nyamuk, padahal justru sebaliknya. Ketika sinar matahari mulai muncul tapi belum terlalu terik sekitar jam 08.00 sampai 10.00 yang dianggap ideal bagi nyamuk Aedes aegypti. Pada waktu inilah mereka mulai kelaparan dan bergerak mencari mangsa.1
Bayangkan suasana pagi di rumah. Anak-anak siap berangkat sekolah, Moms sedang menyiapkan sarapan, Dads mungkin sedang menyiram tanaman atau memanaskan motor. Aktivitas ini sering dilakukan tanpa perlindungan, sehingga tubuh lebih terbuka bagi nyamuk untuk memenuhi kebutuhan darahnya. Nyamuk Aedes aegypti tidak suka kondisi terlalu panas. Begitu suhu mulai naik lebih tinggi, mereka biasanya mundur ke tempat yang lebih teduh seperti pot tanaman, sudut ruang tamu, atau sela-sela lemari.
Jika rumah memiliki banyak tempat lembap atau air tergenang ringan, aktivitas pagi mereka akan semakin ramai. Ini karena nyamuk yang baru menetas atau yang baru berkembang biak di malam sebelumnya langsung keluar mencari makan. Kondisi ini sering tidak disadari banyak keluarga karena fokus utama pagi hari biasanya adalah rutinitas, bukan ancaman kecil yang mengintai dari balik ruangan.
Menjelang Sore, Aedes aegypti Kembali Keluar dan Mencari Peluang Menggigit
Ketika hari mulai meredup dan matahari tidak lagi seterik siang, Aedes aegypti kembali aktif. Transisi dari panas menuju hangat ini seperti memberi tanda bagi mereka untuk memulai perjalanan kedua mencari mangsa. Waktu sore pukul 15.00 sampai 17.00, waktu ini sering menjadi momen paling rawan, terutama bagi keluarga yang suka duduk santai di teras, ngobrol ringan, atau membiarkan anak-anak bermain di halaman.1
Sore hari adalah saat tubuh manusia memancarkan aroma yang lebih mudah dideteksi oleh nyamuk. Setelah seharian beraktivitas, kulit mulai mengeluarkan campuran keringat dan minyak alami tubuh. Bagi nyamuk, aroma ini seperti undangan makan malam. Mereka menggunakan kombinasi karbon dioksida dari napas, suhu tubuh, dan sinyal aroma untuk mendeteksi manusia. Dan semua itu cenderung lebih jelas ketika seseorang sedang aktif di sore hari.
Di banyak kota besar, aktivitas masyarakat juga masih tinggi menjelang sore. Ini membuat nyamuk Aedes aegypti makin mudah menemukan target, terutama di lingkungan padat penduduk. Di area seperti Jakarta, Bekasi, Bandung, atau kota-kota besar lain, pola aktivitas nyamuk ini menjadi ancaman yang perlu diperhatikan serius.
Kenapa Mereka Tidak Suka Malam Hari seperti Nyamuk Biasa?
Ini pertanyaan yang sering muncul dari Moms dan Dads. Kenapa nyamuk yang satu ini tidak aktif di malam hari? Bukannya lebih sepi, lebih tenang, dan lebih mudah mencari mangsa. Jawabannya ternyata ada pada kebiasaan hidup mereka sendiri.
Nyamuk demam berdarah ini memiliki siklus hidup yang berbeda dari nyamuk biasa. Nyamuk ini aktif dari pagi sampai sekitar jam 3 sore untuk menghisap darah yang juga berarti dapat menyebarkan virus demam berdarah. Sedangkan pada malam hari, nyamuk ini tidur. Maka, berhati-hatilah terhadap gigitan nyamuk pada siang hari dan cegah nyamuk ini menggigit anak yang sedang tidur siang.2
Setelah memahami pola aktivitas Aedes aegypti, Moms dan Dads tentu bisa mulai membayangkan strategi yang paling pas untuk melindungi keluarga. Karena nyamuk ini aktif pada dua waktu yang sangat dekat dengan rutinitas harian, maka pencegahan tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Setiap keluarga perlu memastikan lingkungan rumah tetap bebas dari tempat berkembang biaknya. Mulai dari air yang menggenang di dalam pot, tempat tampungan air hujan, hingga tatakan dispenser yang jarang dibersihkan.
Langkah perlindungan diri di jam rentan juga penting. Menggunakan pakaian yang menutupi kulit, mengaplikasikan lotion anti-nyamuk, atau memastikan ventilasi rumah terpasang dengan benar bisa membantu mengurangi risiko gigitan. Bagi anak-anak, perlindungan ganda penting karena mereka cenderung lebih aktif dan lebih sering menjadi sasaran nyamuk.
Moms dan Dads juga perlu ingat bahwa pola aktivitas nyamuk Aedes aegypti hanya bagian kecil dari persoalan besar bernama dengue. Pencegahan utama tetap bergantung pada kebersihan lingkungan. Menguras penampungan air, menjaga rumah tetap terang dan kering, serta mengolah kembali barang bekas yang bisa menampung air adalah kebiasaan wajib yang membantu memutus siklus hidup nyamuk.
Untuk perlindungan yang lebih lengkap, terutama di wilayah yang mengalami lonjakan kasus, vaksinasi dengue kini menjadi opsi penting untuk dipertimbangkan. Konsultasikan dengan dokter mengenai manfaat vaksin bagi anggota keluarga. Perlindungan dari vaksin dapat membantu tubuh lebih siap menghadapi risiko infeksi dengue yang semakin meningkat seiring perubahan iklim dan kepadatan penduduk.
Pada akhirnya, kombinasi antara kebiasaan 3M Plus dan perlindungan tambahan berupa vaksinasi akan membantu Moms dan Dads menciptakan lingkungan yang jauh lebih aman dari ancaman DBD.3 Dengan memahami kapan nyamuk paling aktif dan bagaimana mereka mencari target, keluarga bisa membuat langkah kecil yang berpengaruh besar untuk menjaga kesehatan bersama.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis.
C-ANPROM/ID/QDE/1070 | Nov 2025
Referensi:
Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.
© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.
Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.
C-ANPROM/ID/QDE/0956 July 2025