Mengapa Orang yang Terkena DBD Harus Terhidrasi dengan Baik ?

Mengapa Orang yang Terkena DBD Harus Terhidrasi dengan Baik ?

Moms dan Dads, kalau ngomongin soal DBD, hal pertama yang sering kebayang itu pasti demam tinggi dan badan yang rasanya seperti remuk. Tapi ada satu hal penting yang sering banget dilewatin, padahal ini bisa bikin kondisi seseorang makin cepat pulih atau malah makin parah kalau diabaikan. Namanya hidrasi. Yup, hal yang kelihatannya sepele ini ternyata punya peran besar banget buat tubuh seseorang yang lagi berjuang melawan infeksi dengue. Banyak orang tahunya cuma minum biar nggak haus. Padahal tubuh punya ceritanya sendiri, terutama saat lagi diserang virus DBD yang terkenal bikin game over kalau nggak ditangani dengan cepat dan tepat. Karena salah satu pengobatan DBD meliputi konsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, baik melalui cairan oral maupun melalui cairan intravena jika diperlukan.1

Bagaimana DBD Menyedot Cairan Tubuh Tanpa Disadari?

Moms dan Dads, waktu virus dengue masuk ke tubuh, respons pertama tubuh adalah melawan balik. Dengan kondisi seperti ini, tubuh seperti kekurangan bahan bakar. Bayangkan mobil yang dipaksa jalan terus tanpa ada bensin yang masuk. Ya pasti ngadat. Tubuh pun begitu. Tanpa cukup cairan, oksigen dan nutrisi nggak bisa bergerak dengan lancar ke seluruh organ.

Dampaknya bukan main kalau ini diabaikan. Ketika virus dengue akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil (kapiler), akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan bahkan bisa sampai mengakibatkan renjatan (syok).2 

Peran Hidrasi dalam Mempercepat Pemulihan dan Menstabilkan Tubuh

Saat seseorang masuk fase pemulihan DBD, tubuhnya sebenarnya sedang bekerja keras memperbaiki banyak hal. Dari jaringan yang rusak, sistem imun yang kelelahan, hingga organ-organ yang harus kembali ke ritme normal. Untuk itu beri minum sebanyak banyaknya dengan air yang sudah dimasak seperti air susu, teh atau air minum lainnya. Dapat juga diberikan larutan oralit.2

Bayangkan tubuh lagi bikin renovasi besar-besaran setelah dihajar badai. Para pekerja bangunan butuh alat, energi, dan tentu saja air. Tanpa air mereka nggak bisa bergerak. Ini juga yang terjadi di tubuh penderita DBD. Cairan bukan cuma soal air putih. Kadang tubuh butuh elektrolit agar keseimbangannya cepat pulih.

Hidrasi sebagai Bagian dari Pertolongan Pertama yang Sering Terlewat

Moms dan Dads mungkin sudah hafal gejala DBD seperti demam tinggi, nyeri otot, atau sakit kepala parah hingga muntah.3 Tapi banyak yang belum tahu bahwa salah satu langkah awal yang bisa dilakukan di rumah ketika ada anggota keluarga yang dicurigai terkena DBD adalah memastikan ia minum cukup. Ini bisa dilakukan bahkan sebelum sampai ke rumah sakit. Tentu bukan menggantikan penanganan medis, tapi membantu menahan kondisi tidak cepat memburuk.

Dengan memastikan hidrasi tetap terjaga sejak awal, Moms dan Dads sudah membantu satu langkah besar dalam mencegah komplikasi. Dokter pun biasanya lebih mudah melakukan penanganan ketika pasien tidak datang dalam kondisi dehidrasi berat. Ini seperti menahan pintu agar tidak tertutup sepenuhnya sebelum bantuan datang.

Dan di balik semua cerita tentang cairan dan hidrasi ini, ada pesan besar yang perlu Moms dan Dads ingat. DBD itu bukan cuma soal mengobati setelah kena, tapi bagaimana mencegah agar nggak kena lagi. Setiap tahun kasus terus naik turun, dan virus dengue tetap berputar di sekitar lingkungan kita. Itulah kenapa upaya perlindungan perlu tampil lebih lengkap.

Moms dan Dads, pada akhirnya semua kembali ke satu hal yang paling bisa dilakukan setiap hari, yaitu mencegah gigitan nyamuk lewat kebiasaan 3M Plus. Mulai dari menguras tempat air, menutup rapat wadah penampungan, sampai mendaur ulang barang-barang yang berpotensi jadi sarang nyamuk. Ditambah lagi langkah-langkah ekstra seperti memakai losion anti-nyamuk, membersihkan sudut rumah, dan memastikan lingkungan tidak jadi tempat nyamuk berkembang.4

Dan di tengah meningkatnya penyebaran dengue setiap tahunnya, ada satu perlindungan tambahan yang makin penting dipertimbangkan oleh Moms dan Dads, yaitu konsultasi ke dokter tentang vaksinasi DBD. Perlindungan ini bisa memberi kekebalan tambahan supaya kalau suatu saat terkena virus dengue,5 risiko masuk ke fase yang berat bisa lebih kecil. Konsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk tahu apakah vaksinasi ini cocok untuk keluarga Moms dan Dads. Dengan perlindungan yang semakin lengkap, Moms dan Dads tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga seluruh penghuni rumah dari ancaman DBD yang tidak mengenal musim.

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis.

C-ANPROM/ID/QDE/1070 | Nov 2025




 

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Topik: Demam Berdarah Dengue. Ayo Sehat. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/demam-berdarah-dengue#:~:text=dengue%20dan%20antibodi.-,Pengobatan,untuk%20mendapatkan%20penanganan%20yang%20tepat. Diakses pada 25 November 2025.
  2. Puskesmas Kampung Bugis Kota Tanjungpinang. (2016). Demam Berdarah Dengue (DBD). Tersedia di: https://puskesmaskampungbugis.tanjungpinangkota.go.id/index.php/13-berita/30-demam-berdarah-dengue-dbd#:~:text=Virus%20dengue%20akan%20menyerang%20sel,sampai%20mengakibatkan%20renjatan%20(syok). Diakses pada 25 November 2025.
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai. Ayo Sehat. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/gejala-demam-berdarah-yang-perlu-diwaspadai. Diakses pada 25 November 2025.
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025). Mengingat Pentingnya Pencegahan Dengue dengan 3M Plus melalui ASEAN Dengue Day. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/mengingat-pentingnya-pencegahan-dengue-dengan-3m-plus-melalui-asean-dengue-day. Diakses pada 7 Juli 2025.
  5. Wilder-Smith, A. (2024). Dengue vaccine as a new tool to mitigate dengue in countries with a high disease burden. The Lancet Global Health, 12(2), e179–e180. Tersedia di: https://www.thelancet.com/journals/langlo/article/PIIS2214-109X(23)00590-9/fulltext. Diakses p
Category
takeda

Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.

© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.

Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.

C-ANPROM/ID/QDE/0956 July 2025