Siapa sih yang tidak ingin memberikan perlindungan terbaik untuk buah hati? Apalagi kalau bicara soal penyakit yang berbahaya seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Setiap musim hujan datang, berita tentang peningkatan kasus DBD sering kali membuat hati orangtua ikut berdebar. Wajar banget kalau Moms dan Dads khawatir dan ingin tahu apa yang bisa dilakukan agar si kecil tetap aman.
Namun, ketika mendengar tentang vaksinasi, banyak orangtua justru merasa ragu. Ada yang takut efek samping, ada juga yang masih bingung apakah vaksin ini benar-benar aman untuk anak-anak. Belum lagi informasi yang beredar di media sosial, kadang membuat kita semakin bingung membedakan mana fakta dan mana yang sekadar opini.
Padahal, rasa khawatir itu justru bisa jadi langkah awal yang baik. Artinya, Moms dan Dads peduli dan ingin memastikan anak mendapat perlindungan yang tepat. Hanya saja, penting untuk mencari informasi dari sumber yang benar dan terpercaya. Karena ketika kita tahu bagaimana vaksin bekerja dan manfaatnya bagi tubuh, kekhawatiran itu akan berubah jadi keyakinan bahwa kita sedang melakukan hal yang benar untuk melindungi keluarga.
Demam berdarah bukanlah penyakit ringan, Moms dan Dads. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bisa mirip seperti flu biasa seperti demam tinggi, nyeri kepala, mual, dan lemas1 tapi jika tidak ditangani dengan cepat, bisa berujung pada kondisi berat seperti perdarahan atau bahkan kematian.
Masalahnya, tidak ada pengobatan khusus untuk dengue, tetapi rasa sakit dapat dikelola dengan obat seperti parasetamol (acetaminophen). Obat anti-inflamasi non-steroid seperti ibuprofen dan aspirin harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan2. Jadi, satu-satunya cara terbaik untuk mencegahnya adalah tidak terkena virusnya sama sekali.
Nah, di sinilah vaksin berperan penting. Vaksin DBD bekerja dengan cara membantu tubuh mengenali virus dengue dan membentuk antibodi, sehingga kalau suatu saat terkena virus ini, tubuh sudah siap melawan. Dengan begitu, risiko terkena DBD berat bisa berkurang drastis.
Vaksin ini juga bukan hasil uji coba baru, ya Moms dan Dads. Penelitiannya sudah berlangsung selama bertahun-tahun dengan pengawasan ketat dari badan kesehatan dunia seperti WHO. Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin DBD bisa memberikan perlindungan tambahan,3 terutama bagi mereka yang tinggal di daerah endemis, seperti di Indonesia.
Jadi, bisa dibilang vaksin adalah salah satu “perisai tambahan” yang bisa membantu kita menjaga anak-anak dari ancaman DBD dan tentunya dengan tetap menerapkan langkah pencegahan lain seperti 3M Plus.
Tak bisa dipungkiri, Moms dan Dads, bahwa masih banyak mitos yang beredar soal vaksin. Ada yang bilang vaksin bisa bikin anak sakit, atau malah tidak perlu karena DBD bisa sembuh dengan istirahat dan cairan. Padahal faktanya, vaksin tidak membuat anak sakit yang umum muncul adalah reaksi ringan seperti nyeri di area suntikan atau demam ringan, dan itu wajar karena tubuh sedang membentuk perlindungan alami.
Kekhawatiran lain yang sering muncul adalah tentang keamanan vaksin jangka panjang. Tapi Moms dan Dads perlu tahu bahwa setiap vaksin yang beredar di Indonesia sudah melalui uji klinis yang ketat serta mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Artinya, vaksin yang diberikan pada anak sudah memenuhi persyaratan keamanan.
Bahkan banyak dokter anak yang kini merekomendasikan vaksin DBD, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah dengan angka kasus tinggi. Sebab, data menunjukkan bahwa anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap infeksi virus dengue. Tubuh mereka yang masih berkembang belum sekuat orang dewasa, sehingga risiko komplikasi jauh lebih besar.
Jadi daripada menunggu si kecil jatuh sakit, jauh lebih baik jika Moms dan Dads melindunginya sejak dini. Bayangkan betapa tenangnya hati ketika tahu bahwa anak sudah punya sistem kekebalan tambahan terhadap virus berbahaya ini.
Moms dan Dads, kekhawatiran tentang vaksin adalah hal yang wajar, tapi jangan sampai rasa takut itu membuat kita melewatkan kesempatan untuk memberikan perlindungan terbaik bagi keluarga. Dunia sudah banyak berubah, dan penyakit seperti DBD kini bisa muncul kapan saja tak hanya di musim hujan.
Karena itu, mari kita hadapi ancaman ini dengan langkah nyata. Mulai dari hal kecil seperti menerapkan 3M Plus di rumah:
Dan jangan lupa tindakan Plus, seperti menggunakan lotion anti-nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.4
Setelah itu, konsultasikan tentang vaksinasi DBD. Konsultasikan dengan dokter anak atau tenaga kesehatan terdekat untuk mengetahui jadwal dan jenis vaksin yang paling sesuai dengan usia si kecil.
Ingat Moms dan Dads, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan menerapkan 3M Plus dan memberikan vaksin DBD, kita tidak hanya melindungi keluarga sendiri, tapi juga membantu memutus rantai penyebaran virus di masyarakat. Langkah kecil ini bisa menjadi salah satu tanda bentuk cinta terbesar kita untuk buah hati karena keluarga yang sehat adalah kebahagiaan sejati yang tak ternilai.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi
C-ANPROM/ID/QDE/1023 | Okt 2025
Referensi:
Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.
© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.
Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.
C-ANPROM/ID/QDE/0956 July 2025