Vaksin DBD untuk Traveler: Haruskah Kamu Mendapatkannya?

Vaksin DBD untuk Traveler: Haruskah Kamu Mendapatkannya?

Halo Moms dan Dads! Siapa yang nggak suka jalan-jalan? Entah itu liburan ke Bali, dinas ke daerah tropis, atau sekadar traveling ke kota lain, rasanya selalu menyenangkan bisa keluar dari rutinitas harian. Tapi di balik rencana seru itu, ada satu hal penting yang sering terlupakan: risiko penyakit yang bisa menyerang saat kita berpindah tempat, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD).

Yup, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini bukan cuma menyerang anak-anak atau orang yang tinggal di daerah padat penduduk, tapi juga bisa mengincar para traveler. Nah, pertanyaannya sekarang, apakah traveler perlu mendapatkan vaksin DBD sebelum bepergian? Yuk, kita bahas dengan santai tapi tuntas, Moms dan Dads!

Kenapa Traveler Harus Waspada?

Banyak orang mengira DBD hanya jadi ancaman di lingkungan rumah saja. Padahal, kenyataannya, nyamuk pembawa virus dengue bisa ditemukan di berbagai wilayah secara global, termasuk destinasi wisata populer seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, bahkan sebagian wilayah Amerika Selatan dan Afrika.1

Virus dengue sendiri ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang aktif menggigit di pagi dan sore hari. Jadi, kalau Moms dan Dads sedang berlibur di tempat yang banyak pepohonan, taman, atau area dengan genangan air, risiko terpapar nyamuk ini bisa meningkat tanpa disadari.

Apalagi buat traveler yang hobi jalan kaki, naik motor di daerah pedesaan, atau menginap di penginapan terbuka seperti glamping atau villa dekat alam. Aktivitas seperti itu memang seru, tapi sayangnya juga meningkatkan potensi kontak dengan nyamuk.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa setiap tahunnya ada ratusan juta kasus infeksi dengue di dunia,2 dan sebagian besar terjadi di wilayah dengan suhu hangat dan kelembaban tinggi. Jadi, kalau Moms dan Dads punya rencana bepergian ke wilayah seperti itu, perlindungan terhadap DBD harus masuk dalam daftar prioritas kesehatan sebelum berangkat.

Kenapa Vaksin Bisa Jadi Pilihan Tepat Sebelum Traveling?

Sekarang kabar baiknya, Moms dan Dads! Saat ini sudah ada vaksin DBD yang bisa membantu tubuh melawan dengue. Artinya, vaksin ini dapat memberikan perlindungan tambahan3 yang lebih luas terhadap kemungkinan infeksi di berbagai wilayah.

Buat traveler, vaksinasi DBD ibarat tameng tambahan yang bikin perjalanan lebih tenang. Karena kalau sampai terserang DBD saat liburan atau perjalanan kerja, bukan cuma bikin badan drop, tapi juga bisa mengacaukan semua rencana. Bayangkan, harus dirawat di rumah sakit di tempat asing, jauh dari keluarga, belum lagi biaya pengobatan yang nggak sedikit.

Dengan vaksinasi, Moms dan Dads nggak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar, terutama kalau setelah bepergian kita kembali ke rumah dan berinteraksi dengan keluarga. Vaksin membantu mengurangi risiko penularan virus dari manusia ke nyamuk, lalu dari nyamuk ke orang lain.

Beberapa negara bahkan sudah merekomendasikan vaksin DBD sebagai bagian dari persiapan perjalanan ke daerah endemis. Jadi, buat Moms dan Dads yang sering bepergian ke daerah tropis, vaksinasi ini bisa jadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan sebelum, selama, dan setelah perjalanan.

Cara Mudah Mendapatkan Vaksin DBD di Klinik Terdekat

Moms dan Dads mungkin bertanya-tanya, “Kalau mau vaksin DBD, harus ke mana, ya?” Nah, sekarang caranya sudah gampang banget! Moms dan Dads bisa langsung temukan lokasi klinik terdekat untuk vaksinasi DBD di situs CegahDBD.com melalui fitur “Lokasi Vaksin DBD.”

Fitur ini memudahkan banget, karena Moms dan Dads cukup masukkan nama kota atau area tempat tinggal, nanti akan muncul daftar fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksin dengue lengkap dengan alamat dan jadwal layanannya. Jadi nggak perlu bingung atau repot cari-cari informasi di tempat lain.

Sebelum vaksinasi, pastikan juga untuk berkonsultasi dengan dokter agar tahu jadwal yang tepat dan memastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit. Biasanya dokter akan memberikan informasi mengenai dosis, waktu penyuntikan, serta efek samping ringan yang mungkin muncul setelah vaksinasi. Semua ini penting supaya vaksin bisa bekerja optimal melindungi tubuh dari risiko infeksi dengue.

Dan yang nggak kalah penting, vaksinasi DBD ini bisa dilakukan sepanjang tahun, nggak harus menunggu musim hujan atau musim nyamuk tiba. Karena perlindungan terbaik selalu dimulai sebelum ancaman datang, bukan setelahnya.

Jangan Lupa 3M Plus, Moms dan Dads!

Walau vaksin DBD bisa membantu memberi perlindungan tambahan, tetap saja langkah utama dalam mencegah penyakit ini adalah menjaga lingkungan agar bebas nyamuk. Jadi, jangan lupakan 3M Plus, ya!

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin.
  • Menutup rapat wadah air agar nyamuk tidak bisa bertelur.
  • Mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air hujan.

Plus: gunakan lotion antinyamuk, pasang kelambu, dan jaga kebersihan lingkungan sekitar. Kombinasi antara penerapan 3M Plus dan vaksinasi DBD akan memberikan perlindungan maksimal bagi Moms dan Dads, dan keluarga tercinta.4

Jadi, sebelum berangkat jalan-jalan berikutnya, konsultasikan tentang vaksinasi DBD di klinik terdekat! Dengan perlindungan yang lengkap, liburan atau perjalanan kerja bisa terasa lebih aman, nyaman, dan bebas khawatir dari ancaman demam berdarah. 

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi

C-ANPROM/ID/QDE/1023 | Okt 2025

 

Referensi:

  1. Centers for Disease Control and Prevention. (2025, 5 September). Areas with Risk of Dengue. Tersedia di: https://www.cdc.gov/dengue/areas-with-risk/index.html. Diakses pada 29 Oktober 2025.
  2. World Health Organization. (2025, 21 Agustus). Dengue and Severe Dengue. Tersedia di: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue. Diakses pada 29 Oktober 2025.
  3. Wilder-Smith, A. (2024). Dengue vaccine as a new tool to mitigate dengue in countries with a high disease burden. The Lancet Global Health, 12(2), e179–e180. Tersedia di: https://www.thelancet.com/journals/langlo/article/PIIS2214-109X(23)00590-9/fulltext. Diakses pada 7 Juli 2025.
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025). Mengingat Pentingnya Pencegahan Dengue dengan 3M Plus melalui ASEAN Dengue Day. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/mengingat-pentingnya-pencegahan-dengue-dengan-3m-plus-melalui-asean-dengue-day. Diakses pada 7 Juli 2025.
Category
takeda

Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.

© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.

Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.

C-ANPROM/ID/QDE/0956 July 2025