Menuju Nol Kematian DBD 2030: Kerjasama Indonesia-Malaysia Bersatu dengan Vaksinasi DBD

Menuju Nol Kematian DBD 2030: Kerjasama Indonesia-Malaysia Bersatu dengan Vaksinasi DBD

Demam berdarah dengue (DBD) telah lama menjadi ancaman serius bagi masyarakat di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia dan Malaysia. Setiap tahunnya, ribuan orang dirawat di rumah sakit akibat penyakit ini, dengan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terkena dampaknya. Oleh karena itu, berbagai strategi terus dikembangkan untuk menekan angka kasus dan, yang paling penting, mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030. Salah satu langkah nyata dalam upaya ini adalah kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang pencegahan dan vaksinasi DBD.

Belum lama ini, Pemerintah Negara Bagian Selangor, Malaysia, melakukan studi banding ke Kalimantan Timur. Selama dua hari, tim dari Selangor mempelajari strategi Indonesia dalam menangani DBD, khususnya melalui advokasi dan program vaksinasi. Kunjungan ini bukan sekadar pertemuan formal, tetapi menjadi ajang berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menanggulangi penyakit yang setiap tahun mengancam kesehatan masyarakat.

Ancaman DBD di Selangor dan Langkah Strategisnya 1

Di Malaysia, Selangor menjadi daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Hampir setengah dari total kasus di Malaysia terjadi di negara bagian ini, menambah tekanan besar pada sistem kesehatan mereka. Menyadari bahaya yang terus meningkat, Selangor telah mengalokasikan RM 4 juta (sekitar Rp 14,3 miliar) dalam anggaran 2025 untuk pengendalian dan pencegahan DBD. Dana ini digunakan untuk berbagai langkah strategis, termasuk inovasi teknologi, edukasi masyarakat, dan vaksinasi.

Dengan meningkatnya kasus DBD di Selangor, kami menyadari perlunya strategi komprehensif, termasuk vaksinasi,” ungkap Yang Berhormat Puan Jamaliah binti Jamaluddin, selaku Selangor State Executive Council for Public Health and Environment. Menurutnya, melalui pertukaran keahlian dengan Indonesia, terutama Kalimantan Timur, Selangor ingin membangun program vaksinasi dengue pertama di negara bagian tersebut.

Keberhasilan Kalimantan Timur dalam Vaksinasi DBD

Kalimantan Timur menjadi sorotan dalam pertemuan ini karena berhasil menerapkan program vaksinasi dengue publik pertama di Indonesia. Langkah yang dipimpin oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur ini tidak hanya menjadi inovasi, tetapi juga bukti komitmen pemerintah dalam memerangi DBD.

Pada tahun 2024, Kalimantan Timur memperkenalkan vaksinasi dengue kepada 9.800 anak usia sekolah dasar di Balikpapan. Hingga Oktober, 90% dari target telah menerima vaksin, setara dengan 8.800 anak. Melihat keberhasilan ini, program diperluas ke Kota Samarinda, menargetkan 2.750 anak sekolah dasar di Kecamatan Samarinda Utara.

"Kami sangat bangga dengan capaian ini. Vaksinasi ini bukan hanya melindungi anak-anak, tetapi juga mencegah penyebaran DBD secara lebih luas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin. Ia menambahkan bahwa program ini membuktikan bahwa vaksinasi dapat menjadi senjata utama dalam menekan angka kasus dan meminimalkan risiko kematian akibat DBD.

Kolaborasi Antar Negara untuk Pencegahan DBD 2

Pentingnya kerjasama antar negara dalam memerangi DBD menjadi salah satu poin utama dalam pertemuan ini. Bukan hanya soal vaksinasi, tetapi juga bagaimana strategi pencegahan yang lebih luas bisa diterapkan. Salah satu inovasi lain yang tengah diuji coba adalah teknologi Wolbachia, yang menggunakan bakteri untuk menekan populasi nyamuk pembawa virus DBD.

"Kami percaya bahwa informasi yang kami bagikan selama pertemuan ini akan membantu Pemerintah Negara Bagian Selangor dalam merancang program vaksinasi mereka sendiri," kata Jaya Mualimin. Ia menegaskan bahwa pertukaran pengalaman seperti ini harus terus dilakukan agar strategi pencegahan DBD semakin optimal.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, juga turut menyoroti peran penting vaksin dalam pencegahan DBD. Ia menegaskan bahwa perang melawan DBD hanya bisa dimenangkan dengan strategi terpadu dan kolaborasi antar berbagai pihak.

Visi 2030: Nol Kematian Akibat DBD

Salah satu tujuan utama dari semua upaya ini adalah mewujudkan nol kematian akibat DBD pada tahun 2030, sebagaimana yang dicanangkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Untuk mencapai target ambisius ini, diperlukan langkah-langkah strategis seperti:

✔ Peningkatan cakupan vaksinasi di berbagai daerah yang rawan DBD
✔ Penerapan teknologi inovatif, seperti Wolbachia dan pengendalian vektor berbasis lingkungan
✔ Edukasi masyarakat agar lebih sadar akan bahaya DBD dan cara pencegahannya
✔ Kerjasama lintas negara untuk saling bertukar pengalaman dan strategi terbaik

Melihat keberhasilan vaksinasi di Kalimantan Timur dan antusiasme Malaysia untuk mengadopsinya, harapan menuju nol kematian akibat DBD semakin nyata. Jika lebih banyak wilayah di Indonesia dan negara tetangga menerapkan langkah serupa, kita bisa membangun masa depan di mana DBD bukan lagi ancaman mematikan bagi anak-anak dan masyarakat luas.

Moms dan Dads, ayo kita dukung penuh langkah-langkah ini! Semakin banyak anak yang divaksinasi, semakin kecil kemungkinan mereka terpapar DBD. Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. 

 

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel gak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi




 

Referensi:

  1. Tempo. (2019, 8 Februari). Pemerintah Selangor Malaysia Gandeng Indonesia Perangi Demam Berdarah Dengue. Tersedia di: https://www.tempo.co/gaya-hidup/pemerintah-selangor-malaysia-gandeng-indonesia-perangi-demam-berdarah-dengue-1184775. Diakses pada 20 Maret 2025.

JPNN. (2024, 18 Desember). Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue. Tersedia di: https://m.jpnn.com/news/kunjungi-kaltim-delegasi-selangor-jalin-kolaborasi-regional-untuk-pencegahan-dengue?page=2. Diakses pada 20 Maret 2025.

Category
takeda

Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.

© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.

Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.

C-ANPROM/ID/QDE/0806|Mar 2025